Media Partisipatif

Terbaru

Gambar

KOPI TELANGAN PENENG

kedai kopi

TELAPEN kependekan dari kata TELAngan PENeng dalam Bahasa Sasak artinya menghilangkan rasa pusing. Sebagian besar masyarakat Dusun Persil Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah memiliki keyakinan bahwa minum kopi (Ngopi) dapat menghilangkan rasa sakit kepala yang disebabkan karena terlalu capai beraktifitas atau pusing akibat perjalanan jauh. Produksi kopi bubuk TELAPEN tersebut tersedia dalam tiga parian rasa, kopi original/asli, kopi jahe dan kopi beras yang dikemas dalam saset dan kaleng.

Kebiasaan ngopi atau minun kopi sebagian masyarakat sasak sangat tinggi ini dibuktikan dengan tersedianya kopi bubuk (hitam) hampir disetiap rumah. Setiap kita bertamu pasti disuguhkan paling tidak secangkir kopi dan tuan rumah akan merasa tersinggung bila kopi yang disuguhkan tidak diminum.

Dari kebiasaan tersebut, beberapa wilayah (Desa) penghasil kopi mencoba untuk meningkatkan nilai ekonomis dari hasil perkebunan mereka dengan mencontoh produksi daerah lain. Tidak terkecuali petani kopi dusun persil desa karang sidemen yang berada sangat dekat dengan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani sebagai salah satu penghasil kopi Robusta di Lombok Tengah. HAKIAH sebagai ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kaki Rinjani mencoba mengembangkan usaha kopi bubuk lokal  dengan merek dagang “TELAPEN”(telangan peneng).

KWT Kaki Rinjani terbentuk pada pertengahan tahun 2016 sebagai unit usaha dari KMPB (Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana) Desa Karang Sidemen yang dibentuk  oleh Berugak Dese atas dukungan WN, berperan memperkuat kapasitas kelompok-kelompok ekonomi masyarakat desa dampingan program menuju desa tangguh, tangguh dalam menghadapai bencana maupun tangguh dalam ekonomi. Sebelum sukses seperti saat ini, tentu berbagai rintangan, kendala maupun halangan dihadapi silih berganti yang membuat kelompok ini semakin solid. Pertemuan bulanan selain  sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar anggota juga sebagai media transparansi kelompok yang rutin dilaksanakan.

Bagi yang berminat bisa hubungi : HAKIAH 0819 1604 1063

Gambar

KAJIAN RISIKO BENCANA I

img_1288

Kajian

Kajian Risiko Bencana merupakan tahap awal dalam proses pemetaan kebencanaan untuk menemukan jenis bencana yang pernah terjadi / dialami oleh masyarakat dalam suatu kawasan.  Kajian Risiko Bencana bertujuan untuk mengindentifikasi ancaman, Kerentanan dan Kapasitas masyarakat sebagai dasar menyusun aksi pengelolaan risiko bencana.

Proses kajian Risiko Bencana yang dilakukan selama 2 hari di Desa Prabu Kecamatan Pujut (Rabu tanggal 9 – kamis tanggal 10 Januari 2019) dengan melibatkan berbagai pihak dan unsur masyarakat agar hasil yang didapat sesuai dengan kondisi desa setempat tanpa mengurangi hasil dari kajian yang dilakukan. Dari proses yang dilakukan secara pertisipatif tersebut diharapkan didapat beberapa aspek penilaian seperti Aspek Fisik dengan Probilitas (kemungkinan) bencana akan terjadi diwaktu mendatang, luas wilayah yang terdampak secara langsung. Aspek Sosial meliputi frekwensi akan terjadi ditahun mendatang, tingkat keseringan terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, Rentang watu /berapa lama kejadiannya. Luasan Dampak meliputi jenis, jumlah dan luas kerusakan yang diakibatkan oleh bencana tersebut seperti : Tanaman, Ternak, Sarana Umum dan rumah/tempat tinggal, Jumlah KK yang mengalamai kerugian dan banyak tidaknya dampak lanjutan. Penyebab, meliputi ada atau tidak tanda-tanda awal sebelum kejadian. Korban (Jumlah orang yang menjadi korban seperti meninggal, luka berat dan luka ringan). Kerugian : masyarakat diajak untuk mengindentifikasi jumlah kerugian yang ditimbulkan seperti Rumah, Tanaman, Hewan serta Pasilitas umum. Selain itu masyarakat juga diharapkan mampu melihat dari aspek ekonomi dan kondisi desa (topografi desa). Selain melakukan kajian secara umum, masyarakat juga diajak untuk melakukan transek (Kunjungan lapangan) untuk melihat dan mengenali secara langsung lokasi-lokasi yang terdampak dan mungkin terdampak ketika bencana itu terjadi yang dituangkan dalam sketsa peta sebagai bahan pembuatan peta tematik kebencanaan.

Alur Sejarah Kebencanaan

img_20190110_120756_hdrTujuan dari Kajian tersebut adalah pengenalan tentang potensi bencana yang ada di desa prabu, sejarah bencana yang pernah terjadi, bentuk antisipasi, meningkatkan kesadaran tanda-tanda bencana, dampak bencana bagi individu, keluarga, dan komunitas, cara penanganan, serta bagaimana cara menyelematkan diri dari bencana karena bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi, baik itu bencana alam ataupun sosial. Pengetahuan tentang kebencanaan ini sangat perlu diberikan kepada masyarakat desa prabu untuk dapat menekan risiko bencana dalam menekan dampak yang ditimbulkan baik korban jiwa maupun kerugian yang ditimbulkan, karena desa Prabu merupakan kawasan baru desa dampingan Program Berugak Dese, dimana desa ini merupakan salah satu dari Sembilan desa yang masuk dalam program KPPN (Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional) di Lombok Tengah.

Gambar

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) vs Kontraktor

2-gambar

Program “Rumah Tidak Layak Huni” (RTLH) sangat membantu masyarakat miskin dalam memenuhi hak untuk mendapatkan tempat tinggal (rumah) yang layak sesuai dengan standar kesehatan. namun tidak bisa dipungkiri dalam penerapan program tentu akan ada kendalanya. Begitu juga dengan program RTLH yang sudah berlansung di beberapa desa di kawasan NTB, salah satu contoh program RTLH yang  dilaksanakan di Desa Kopang Rembiga Kecamatan Kopang beberapa bulan lalu, dalam satu kampung (kawasan) terdapat 2 program yang sama, dimana dalam pengerjaanya, sumber anggraan maupun besaran anggaran berbeda dengan tujuan agar kawasan tersebut betul-betul terbebas dari rumah tidak layak huni.

Ada program RTLH yang anggarannya bersumber dari Propinsi yang dikerjakan oleh Kontraktor, dan ada juga program RTLH yang anggarannya bersumber dari dana Kolaborasi (PNPM Perkotaan) dengan besaran dana sekitar Rp. 15 Juta per-unit yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan pengerjaannya ditangani langsung oleh masyarakat (Kelompok Swadaya Masyarakat).

 

Gambar

Study Banding SID Kabupaten Barru Sulawesi Selatan ke Desa Barabali Lombok Tengah

barabali

Barabali, 12-10-2016 : Rabu siang, Pemerintahan Desa Barabali beserta BPMD Kabupaten Lombok Tengah menyambut sebanyak 76 orang rombongan peserta Study Pengembangan Wawasan pemerintah Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Rombongan tersebut terdiri dari semua kepala desa dan lurah, Camat, BPMD serta Inspektorat yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Barru Bapak Ir. H. Nasrudin, Msi.

Study Pengembangan Wawasan tersebut dalam rangka berbagi pengetahuan Pemerintah Desa Barabali  dalam mengelola Sistem Informasi Desa (SID) yang sudah berjalan sebelum UUD no 6 tahun 2014 tentang Desa di sahkan. Adnan selaku Sekretaris Desa dalam presentasinya memaparkan bagaimana awal mula membangun SID, validasi data penduduk per KK, Updatting Data, melakukan layanan administrasi dengan data yang tersedia sehingga masyarakat betul-betul ikut merasakan manfaat dan efesiennya dari aplikasi tersebut. SID selain berfungsi untuk mengelola data penduduk dan proses layanan administrasi juga dilengkapi web desa yang bertujuan untuk mempromosikan potensi desa yang dapat diakses secara terbuka berbasis internet/online.  http://barabali.desa.id

Study banding pengembangan wawasan dari kabupaten Barru Sulawesi Selatan diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Lombok Tengah H. Nursiah, S.Sos, Msi.

Gambar

Desa Montong Gamang Sebagai Desa Inovatif dalam Pelayanan Informasi Publik

mt-gamang

Kamis, 6 Oktober 2016. Kepala Desa Montong Gamang Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah, menerima Penghargaan dari Komisi Informasi Provinsi NTB sebagai Desa Inovatif dalam Pelayanan Informasi Publik.

Penyerahan penghargaan ini diberikan oleh Ketua Komisi Informasi Pusat, Jon Fresly, disaksikan oleh Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa RI, Gubernur NTB, Bupati/Wabup se-NTB dan dihadapan 995 Kepala Desa se-NTB, dalam kegiatan Pencanangan Desa Benderang Informasi Publik (DBIP).

Penyerahan penghargaan tersebut dilangsungkan di Ballroom Hotel Lombok Raya, Mataram.

Gubernur NTB, Dr.TGH. M. Zainul Majdi  berpesan kepada seluruh kepala desa untuk membangun komitmen dalam membangun daerah, khususnya menyampaikan informasi pembangunan secara terbuka kepada khalayak umum. Sebagai bentuk komitmen tersebut, seluruh Bupati se-NTB bersama Gubernur menandatangani MOU untuk keterbukaan informasi publik.

Sumber : 

https://www.facebook.com/lensahumaslomboktengah/?hc_ref=PAGES_TIMELINE

https://www.facebook.com/humasntb.id/?hc_ref=PAGES_TIMELINE 

Gambar

Konservasi Sumber Mata Air Di Desa Aik Bual

Foto0239Ahad 20 maret 2015, KNPI Lombok Tengah bekerja sama dengan Lembaga Para Pihak Pemerhati Jasa Lingkungan (LP3JL), Kader Pandu Tanah Air Desa Aik Bual, KTI, Pramuka, KMPB  Desa Aik  Bual, Berugak Dese dan PERMATA Desa Aik Bual. Telah melaksanakan acara Penghijauan  dengan penanaman bibit pohon Beringin sebagai bentuk konservasi sumber mata air di areal obyek wisata Embung Bual desa Aik Bual Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah.

Acara tersebut dirangkaikan dengan acara promosi obyek wisata embung bual sebagai langkah awal mengaplikasikan Visi Misi dan kebijakan Pemerintah desa setempat dalam bidang pariwisata. Penanaman bibit pohon beringin yang dilakukan secara simbolik yang berlansung sekitar jam 09.00 s/d 11 wita dengan melibatkan sekitar 400 orang dari unsur lembaga dan masyarakat setempat.  Kegiatan penanaman tersebut kemudian dilanjutkan oleh masyarakat setempat dan  Kader Pandu Tanah Air Desa Aik Bual.

Foto0240Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi penguatan lembaga dan pendampingan terkait Sistem Informasi Desa (SID) di Desa Aik Bual. Diskusi tersebut dihadiri oleh Area Manager Konsorsium Hijau Kabupaten Lombok Tengah, Pendamping SID dari Lembaga Berugak Dese, aparat desa setempat dan Kader Pandu Tanah Air Desa Aik Bual serta perwakilan kader pandu Tanah air Desa Wajageseng Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah.