Media Partisipatif

BLSM CAIR, KEPALA DUSUN DAN RT KABUR

Antri terima dana BLSM

Bantuan Langsung Sementara Bagi masyaraat miskin (BLSM/Balsem) yang menurut rencana akan berlangsung selama 4 bulan dengan tujuan untuk mengurangi beban masyarakat miskin terhadap dampak dari kenaikan harga BBM adalah program pemerintah pusat yang sepertinya kurang mendidik.

???????????????????????????????Dimana bertahun-tahun pemerintah daerah dan kelompok masyarakat peduli  hingga tataran paling bawah telah bersusah payah membangun komitmen masyarakat agar berpartisipatif dalam segala bentuk kegiatan pembangunan dari skala yang lebih kecil yaitu Dusun dan RT akan hancur dan pupus dengan segala bentuk program dari pusat yang bersifat memanjakan dan membuat  masyarakat miskin menjadi tambah malas.

Bila kita perhatikan bersama, dampak positif dari BLSM maupu (BLT pada jamannya) itu seperti apa, kenapa tidak melaksanakan program yang lebih bermanfaat mungkin seperti Padat Karya, karena masyarakat akan dapat mencairkan dananya setelah mereka selesai melakukan tugasnya, selain itu lingkungan RT, Dusun maupun lingkungan tempat tinggalnya akan menjadi lebih bersih dan tertata rapi.

Selain itu, yang paling merasakan dampak tidak enaknya dari BLSM ini adalah perangkat desa paling bawah seperti Kepala Dusun dan RT, dimana mereka selalu diserang siang maupun malam oleh warganya yang benar-benar layak dan harus mendapatkannya namun namanya tidak terdaftar dalam kartu penerimaan BLSM. Program ini memang merupakan suatu bentuk Fitnah terhadap kami, ungkap salah seorang kepala dusun dan ketua RT, karena kami tidak tahu menahu soal data siapa-siapa yang harus menerima, dan data ini kami terima langsung dari pusat melalui pemerintahan desa, kami juga sangat tidak tahu kapan dilakukan pendataan dan siapa yang malakukan pendataan, dan tidak jarang seorang kadus yang baru menjabat dan secara kebetulan keluarganya dapat sehingga dilabrak oleh warganya karena dikira hanya mementingkan keluarganya saja.

Yang menjadikan program BLSM dan program bantuan lain yang berasal dari pusat ini lebih carut marut, karena masih tumpang tindihnya penerima manfaat tanpa memperdulikan indikator lokal, tidak sedikit penerima BLSM ini  juga menerima  Jamkesmas, Penerima  Raskin, Penerima program PKH dan juga BSM. Jadi orang yang tidak dapat, ya tidak dapat sama sekali walaupun keadaan perekonomiannya lebih parah dari orang yang mendapatkannya, dan tidak sedikit juga warga yang dianggap perekonomiannya diatas menengah mendapatkan ke 4 jenis bantuan tersebut secara langsung, hal ini yang menjadi penyebab para Kepala Dusun (kadus) dan ketua RT banyak yang melarikan diri dari rumah karena tiap hari dilabrak oleh masyarakat sangat miskin yang tidak mendapatkan program ini.

Satu tanggapan

  1. Platmerahonline.com ∣ Sarolangun,Jambi – Pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Desa Batu kucing Hilir Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun yang salah sasaran dikarenakan delapan belas masyarakat mampu yang tidak mempunyai hak dalam memperoleh bantuan pemerintah, di karenakan aliran dana BLSM diperuntukkan hanya bagi fakir miskin. Masyarakat mampu tersebut diantaranya enam dari perangkat desa serta satu orang kepala dusun dan beberapa orang lainnya yakni juragan dompeng Pengusaha Emas Tanpa Izin (PETI) yang beroperasi di desa setempat.

    15 Juli 2013 pukul 23:01

Tinggalkan Balasan ke Aubrey Bowman Batalkan balasan