Media Partisipatif

RELAWAN BKM

PELATIHAN RELAWAN BKM

PNPM-Mandiri Perkotaan merupakan salah satu dari beberapa program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan yang ada ditengah-tengah masyarakat. Namun dalam perjalannya ternyata masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahkan merasa belum menerima manfaatnya. Hal ini terungkap dari beberapa masukan dari para relawan yang mengikuti pelatihan.

Sebagai realisasi untuk meminimalisir kesalah fahaman dan ketidak mengertian masyarakat ini, maka BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang merupakan struktur PNPM di tingkat desa perlu mengindentifikasi orang-orang yang nantinya mampu untuk menjembatani kesenjangan yang terjadi. Untuk itu BKM dirasa perlu memiliki relawan-relawan yang mengerti dan faham tentang program-program yang sudah dan akan dilaksanakan di dusun masing-masing. Untuk mendapatkan semua pengetahuan  tentang BKM maupun PNPM maka perlu diadakan pelatihan relawan.

Pelatihan Relawan BKM diKecamatan Kopang baru dapat dilaksanakan di dua Desa dari 9 desa yang ada di Kecamatan Kopang, kedua desa tersebut adalah Desa Kopang Rembiga dan Desa Montong Gamang yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 dan hari minggu tanggal 6 februari 2011.

Dalam Pelatihan Relawan BKM kali ini PNPM-MPk Lombok Tengah bersinergi dengan lembaga masyarakat sipil  Berugak Dese sebagai failitator kegiatan karena Berugak Dese merupakan satu-satunya lembaga fartisipatif yang ada di Kecamatan Kopang yang memiliki pengalaman  dalam memfasilitasi berbagai kegiatan dan program baik ditingakt desa, kecamatan maupun Kabupaten.

Pada hari I (pertama) materi pelatihan lebih banyak mengulas tentang Program PNPM yang disampaikan oleh Paskel Senior PNPM-MPk Kecamatan Kopang (H. Samsul Hadi). Para relawan kembali diberikan pengetahuan tentang sejarah masuknya PNPM di NTB pada umumnya dan Lombok Tengah Pada khususnya, dan bagaimana terbentuknya BKM untuk pertama kalinya, yang berawal dari P2KP,  serta bagaimana menyusun/merencanakan sampai menganggarkan program yang merupakan kebutuhan yang mendasar dari masyarakat miskin yang selama ini kurang mendapat perhatian ditengah-tengah masyarakat yang makin memudar dari nilai-nilai dan prinsip gotong royong.

Sedangkan pada hari II (kedua) Berugak Dese secara interaktif melakukan pemicuan-pemicuan kepada peserta pelatihan agar mereka nantinya mampu memfasilitasi suatu program ditengah-tengah masyarakat. Karena pelatihan ini sendiri bertujuan untuk membentuk relawan  yang tanggap, kritis, berdedikasi tinggi, serta mampu merencanakan serta menganggarkan apa yang dibutuhkan. Kita semua menaruh banyak harapan kepeda relawan ini sebagai agen perubahan pembangunan di tengah masyarakat desa yang masih awam dan mulai jenuh dengan janji-janji para pemimpinnya.

Salam

(kartala)

Isikan Komentar Anda